23 November 2009

REFLEKSI

Bukan Sekadar Refleksi
Perayaan Sumpah Pemuda Sebagai Momen Rekonsiliasi
Oleh Ali Rasyid

Pegiat Kajian di Madjid Politika Universitas Paramadina Jakarta,
Pengelola Group Facebook Lintas Mahasiswa Nusantara.

Di tengah guncangan bumi yang secara bergiliran melanda negeri tercinta, di saat politik balas budi sedang menggerogoti pemerintahan SBY-Boediono, serta konflik kepentingan yang sedang menimpa beberapa organisasi kepemudaan di republik ini, kini telah tiba masanya satu momentum bersejarah yang pernah terjadi di bumi nusantara ini. Momentum bersejarah itu adalah sumpah pemuda, saat ini usianya sudah mencapai 81 tahun.
Sumpah pemuda telah menjadi cikal bakal lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pada saat itu para pemuda lintas nusantara di antaranya Jong Java, Jong Ambon, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, PPPI, Pemuda Kaum Betawi dan lain-lain berkumpul di Jakarta untuk menyatakan ikrar bersama tentang persatuan Indonesia. Bunyi dari ikrar tersebut, yaitu:
1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
2. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
3. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Janji setia tersebut berangkat dari sebuah kesadaran dan ketulusan para generasi bangsa pada masa itu, untuk kemudian bersatu padu memerdekakan dan memajukan bangsa ini. 17 tahun kemudian setelah mereka berkomitmen atas sumpah yang telah di ucap, republik ini akhirnya mampu menyatakan kemerdekaan tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1945.
Berangkat dari sejarah gemilang ini, maka kaum muda menjadi harapan terbesar untuk kemajuan sebuah bangsa. Tanpa semangat kaum muda, kita tidak tahu apakah republik tercinta ini sudah tegak berdiri apa belum. Maka jelaslah bahwa pemuda memiliki fungsi sebagai pelopor dan penggerak perubahan. Oleh karena itu, persatuan pemuda menjadi syarat mutlak untuk sebuah kemajuan, sebagaimana yang telah terjadi 81 tahun silam. Semangat itu wajib di pelihara oleh para pemuda masa kini, untuk saling bersatu padu mengawal republik ini menjadi sebuah peradaban besar.
Seruan moral dari seorang pemuda desa yang mempunyai impian bersatunya kembali para pemuda Indonesia sebagaimana yang telah terjadi tanggal 28 Oktober 1928. Selamat merayakan sumpah pemuda yang ke-81, jadikanlah perayaan ini sebagai momen rekonsiliasi. Hidup Pemuda Indonesia..!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar