23 November 2009

RAGU
Kurasa baru kemarin kau memuja masa depan
denganku. ketika itu aku masih hafal bau
tubuhmu. mestinya masih ada waktu untuk
memutar lagu-lagu, luapan sindiran hatimu
kepadaku.tapi kau lebih suka mendendam
kesalahan hingga tak ada lagi rasio keluar
dari otakmu.
Seorang kawan bilang, kita pasti akan bertemu dengan
seseorang yang pernah kita cintai. Tapi
aku ragu masih mengingat bau tubuhmu.

RD.Winanti
Bantul, Agustus 2009

WAJAHKU WAJAH ORANG LAIN DI WAJAHMU
Kau sering meyakinkan bahwa wajahku ada di wajahmu.
Aku membantah, tapi kau menarikku ke depan
cermin. Menempelkan pipimu ke pipiku.
lihat, kau ada di wajahku, ini katamu.
Itu sedikit kenangan tentangmu, yang bisa
ku panggil kembali setiap kali ku menginginkannya,
asal ku mau menanggung kepedihan yang
menyertainya.
Sekarang, wajahku menjadi wajah orang lain
di wajahmu. Wajah yang tak pernah ku akui.

RD. Winanti
Bantul, Agustus 2009

RECEIVED CALL
Ada suara di telingaku. semalam itu kau banyak
cakap. Kutinggalkan dunia yang membuatku
sanggup melupakanmu. meskipun kau tak
pernah nampak di dalamnya.
Kau menyebutkan sederet angka yang membuatku
tak bisa tidur. Angka yang akhirnya menjadi
awal tempat kau berlari.
Berhentilah berlari! Aku tak akan mengejarmu.

RD. Winanti
Bantul, Agustus 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar