25 Juni 2009

KeSos, Prodi Baru Atau Proyek Baru..

Oleh : Imam Suja’i & Dadi


Pasca konversi IAIN menjadi UIN perubahan di kampus putih terjadi di segala bidang. Dari infrastruktur sampai kepada wilayah kurikulum pun akan kita temui hal-hal yang baru. Namun sangat disayangkan, perubahan tersebut bukan malah justru menjadi kampus ini semakin lebih baik, tapi malah menimbulkan berbagai pertanyaan menggelitik. Alih-alih ingin maju, tapi kenyataannya justru membuat mahasiswa semakin resah dan gelisah.

Bahkan baru-baru ini, muncul beberapa prodi baru di masing-masing Fakultas, Sins dan Teknologi dengan prodi tehniknya, Adab dengan bahasa inggrisnya, Tarbiyah dengan PGTK, Syari’ah dengan Hukum, dan Fakultas Dakwah dengan prodi KeSsos-nya.

“Dengan melihat begitu banyaknya masyarakat yang masih jauh dari kesejahteraan, dan masalah yang dihadapi masyarakat pada hari ini, untuk itu perlu dilakukan upaya untuk mengatasi masalah tersebut. Apalagi pengetahuan masyarakat mengenai perkembangan ilmu “sosial dan teknologi perkembangan” sangat minim”, ujar Ketua Jurusan PMI, Drs. Aziz Muslim.

Aziz menyatakan, bahwa dengan adanya fenomena tersebut, maka perlu diadakan program Prody Kesejahteraan Sosial atau KeSos. Tidak lain, untuk menangani berbagai masalah yang ada di tubuh masyarakat, khususnya mengenai kesejahteraan sosial. “lagian prodi KeSos ini sudah siap dalam hal materi-materi yang akan diajarkan nanti, seperti sosial menurut Al-Qur’an, public relation serta kegiatan-kegiatan di luar kampus lainnya”, ujar Aziz ketika dikunjungi reporter Rhetor di ruang Jurusan PMI, Senin (11/04).

Namun sampai sekarang, belum ada tim khusus yang mengurusnya, “Jurusan Kesejahteraan Sosial belum ada pengurusnya, dan akan di pilih pengurusnya jika sudah ada mahasiswanya”, lanjut Aziz. Pun demikian perlu adanya metode baru guna pelayanan mahasiswa yang profesional, yaitu dengan adanya jalinan kerjasama dengan beberapa lembaga yang dirasa dapat mendukung. “Guna memberikan one stop service bagi mahasiswa pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, Jurusan KeSos bekerjasama dengan senior PMI dan DEPSOS (Departemen Sosial)”, sambungnya dengan nada senyum.

Munculnya KeSos, ternyata berangkat dari satu mata kuliah yang menjadi kosentrasi di Jurusan PMI saat ini, tutur Aziz yang mengaku salah satu pencetus Jurusan KeSos. ”KeSos sendiri berangkat dari salah satu mata kuliah kosentrasi di Jurusan PMI. Dan sudah disahkan Selasa, 20 Januari 2009, dengnan Nomor SK No. D.J/32/09”.

Aziz yang tidak menyebutkan nama mata kuliah yang menjadi kosentrasi ini menambahkan, “setelah mata kuliah ini dirasa mempunyai potensi dalam menjawab problematika masyarakat, dan kurang efektif jika hanya dipelajari beberapa SKS saja. Maka perlulah kiranya untuk adanya sebuah pendalaman yang lebih khusus”.

Namun sayang, munculnya prody baru ini mendapat sambutan negatif dari mahasiswa PMI sendiri. “saya curiga atas munculnya prody baru, tentang KeSos. Itu sebagai prody baru atau proyek baru?”, ungkap Wiwid, mahasiswa PMI semester IV. Yang dirasanya Ketua Jurusan PMI hanya mengada-ada saja. Imbuhnya, untuk menggait mahasiswa di Fakultas Dakwah saja sangat susah, khususnya di masing-masing jurusan yang ada, ini malah ditambah jurusan baru.


* Penulis, LITBANG Rhetor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar