25 Juni 2009

Petugas Poliklinik Arogan

Hari ini saya sangat kecewa betul dengan petugas poliklinik. Saya tak habis pikir, poliklinik yang notebene-nya sebagai tempat berobat dan konsultasi kesehatan, malah justru petugasnya menunjukkan muka serigala. Galak, sinis bahkan cenderung arogan. Sikap yang tak sepantasnya ditunjukkan sebagai petugas kesehatan.

Sejatinya, petugas kesehatan akan bersikap ramah kepada pasien yang akan berobat. Atau kepada siapapun yang berkunjung ke poliklinik. Sebab, sikap ramah dan santun juga merupakan suatu obat bagi yang sakit. Kita tentu sudah tahu, bahwa ketika ada orang yang sakit, maka kewajiban kita adalah menjenguknya. Menjenguk adalah salah satu bentuk sikap ramah dan perhatian kita terhadap si sakit. Dan itu merupakan salah satu obat penyembuh sebuah penyakit.

Setidaknya begitulah bukti dari kepedulian kita terhadap sesama. Namun hal itu justru tak saya temui ketika memasuki ruangan poliklinik UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Yang ada malah kejengkelan hati ketika mendengarkan para petugas berbicara. Nada tingi, meremehkan, mengucilkan, cerewet, dan tak mau mengalah. Sungguh arogan! Kepedulian kita terhadap sesama tak cukup jika hanya ditunjukkan dengan sikap dan perilaku, namun omonganpun akan menjadi sorotan. Apabila para petugas poliklinik sudah bersikap seperti itu, maka pantaskah mereka disebut sebagai petugas kesehatan? Atau jangan-jangan para petugasnya sedang kesetanan? Jikalau tidak bisa melayani dengan ramah, ya gak usah jadi petugas kesehatan di poliklinik! Malu-maluin aja.

Rideda, Mahasiswa UIN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar